Cari Blog Ini

Senin, 24 Mei 2021

CINTA TUHAN Ya Allah

YA ALLAH DENGARKAN DOAKU
Mengenal-Mu di hidupku
Anug'rah indah bagiku
Dan tak akan pernah terganti
Bersama-Mu kujalani
Hidup yang sungguh berarti
Kau b'rikanku kasih sempurna
Ku tahu Tuhan dengar doaku
Ku tahu Tuhan dengar peluhku
Dan kau b'rikan roh-Mu
Yang s'lalu kuatkanku
Ku tahu Tuhan lihat semua
Tetes air mata dan luka
Dan ku tau pasti
Yesus yang belaku
Ku tahu Tuhan dengar doaku
Ku tahu Tuhan dengar peluhku
Dan kau b'rikan rohMu
Yang s'lalu kuatkanku
Ku tahu Tuhan lihat semua
Tetes air mata dan luka
Dan ku tahu pasti
Yesus yang belaku
Ku tahu Tuhan dengar doaku
Ku tahu Tuhan dengar peluhku
Dan kau b'rikan rohMu
Yang s'lalu kuatkanku
Ku tahu Tuhan lihat semua
Tetes air mata dan luka
Dan ku tahu pasti 
KEADAANKU YANG SEKARANG 
ALLAH yang belaku
Dan ku tahu pasti
YA ALLAH jawab doaku

Rabu, 19 Mei 2021

....WAHAI MUSLIM BÈRSEMANGAT UNTUK BERJUANG....

As-Sunnah Hadits

Hadits Ke 47

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَ حُزْنِي إِلَى اللَّهِ

llah Ta’ala berfirman:

Sesungguhnya aku mengadukan kesusahanku dan kesedihanku hanya kepada Allah (Qs: Yusuf 86)

1. Ketika kamu patah hati dan tak punya kekasih lagi.



Mohon Tuhan untuk menyembuhkanmu dan memperbaiki dirimu lagi, mohon Tuhan untuk mengembalikan kekuatan padamu agar bisa move on, kebijaksanaan untuk mengerti, keberanian untuk memaafkan dan memulai lagi.

Karena satu-satunya yang bisa mengertimu hanyalah Tuhan, dan yang bisa memberikan jawaban hanya Tuhan.

2. Ketika kamu bingung dengan tujuan hidupmu.



Mohon Tuhan agar mendampingimu, menunjukkan jalan yang tepat bagimu, mohon Tuhan untuk menuntunmu karena hanya Tuhan yang mampu. Karena hanya Tuhan yang benar-benar tahu kemana kamu harus pergi dan hanya Tuhan yang memiliki kekuatan untuk membuatmu tetap berjalan.


3. Ketika kamu merasa bahwa kamu tak cukup baik dan berharga.



Tanya pada Tuhan kenapa kamu masih di sini, tanya pada Tuhan apakah kamu pantas untuk diperjuangkan, mohon Tuhan untuk memberikanmu kesetiaan dan kepercayaan. Mohon pada Tuhan agar Tuhan segera menunjukkan letak dalam dirimu yang salah dan perlu diperbaiki.

4. Ketika kamu merasa kesepian dan tak memiliki siapa-siapa, kamu masih punya Dia.



Bicaralah pada Tuhan, ceritakan semua masalahmu, menangislah pada Tuhan, mohon Tuhan untuk tetap di sisimu, bicaralah pada Tuhan bahwa kamu membutuhkanNya untuk tetap membuatmu tertidur dengan tenang. Bicaralah pada Tuhan meskipun kamu tak dalam keadaan berdoa, karena kamu tahu Tuhan akan selalu mendengarkanmu dan melihat setiap air matamu.

5. Ketika kamu takut dan berpikir bahwa masa depan begitu menyeramkan.



Mohon Tuhan untuk memberimu keberanian dan menyingkirkan ketakutan yang kamu rasa. Berkatalah pada Tuhan bahwa kamu takut, namun kamu juga bersedia untuk mengambil segala risiko yang ada dan menghadapi konsekuensi yang ada. Mohon pada Tuhan untuk membuatmu berani karena kamu tahu Tuhan akan selalu menemani langkahmu.



6. Ketika kamu lelah dengan semua kegagalan yang kamu terima.


Mohon Tuhan untuk memberikanmu kedamaian hati, mohon Tuhan untuk memberikan keyakinan bahwa semua hal terjadi pasti ada alasannya, bahwa Tuhan sedang mempersiapkan hal yang lebih besar dan baik untukmu sehingga saat ini kamu merasa terluka. Mohon Tuhan untuk kesabaran yang tak terbatas.

7. Ketika kamu tak yakin bahwa Tuhan mendengarkanmu.


Mohon Tuhan untuk mengingatmu, mohon Tuhan untuk memberikan tanda bahwa Tuhan mendengarkan agar kamu percaya bahwa Tuhan selalu ada untukmu.

8. Ketika kamu putus asa dan sudah ingin menyerah saja.


Mohon Tuhan untuk memberimu harapan, mohon Tuhan untuk memberi cahaya dan kekuatan agar kamu mampu bertarung hingga batas penghabisan.

9. Ketika kamu kehilangan seseorang yang sangat berharga dan kamu cinta.

Wajar jika kamu pernah marah pada Tuhan ketika kamu kehilangan seseorang. Kamu bertanya-tanya kenapa Tuhan mengambil seseorang yang berharga bagi kita. Maka berdoalah pada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan menggantikannya dengan seseorang yang lebih baik, yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.

10. Ketika orang-orang menertawakan mimpimu.


Berkatalah pada Tuhan bahwa mimpi ini adalah tujuanmu, ini adalah hasratmu, dan ini adalah mimpi yang membuatmu tetap hidup. Mohon Tuhan untuk membuat segala perjalanan lebih berarti dan mudah, mohon Tuhan untuk menutup telingamu dari mereka yang menertawakanmu, karena Tuhan ingin kamu mewujudkan mimpi dan keinginanmu.

Kadang Tuhan memberikan kita waktu-waktu terburuk sehingga kita bisa kembali padaNya dan lebih dekat denganNya, kadang Tuhan hanya ingin mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia hanya sementara namun Tuhan akan selalu abadi, itulah sebab kenapa kita harus selalu kembali padaNya.

Selasa, 18 Mei 2021

"Kata-kata untuk menghidupkan semangat berjuang"



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه


Nahmaduhu wanasta’inuwanastaghfiruhu wana’udzubillahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalina. Man yahdillah falaa mudhillalahu wamin yudhillhu falaa haadiyalahu. Asyhadu anna muhammdan abduhuu warosuluh.

kata kata bijak gus dur
1. Politik dan Kemanusiaan

Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.

Kemnausiaan jelas jauh di atas politik, namun saat ini tidaklah demikian, menghalalkan segala cara untuk menuju tangga kekuasaan.
Tidak lagi peduli dengan kemanusiaan.

 

2. Sabar Itu Tidak Ada Batasnya

Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.

Memang banar demikian apa kata Gus Dur, sabar tidaklah berbatas dan berujung, apabila ada ujung dan batasnya maka itu bukanlah sabar.

Sabar itu sendiri melebihi dari kata sabar, yang berucap sabar belum tentu ia sabar, dan yang berdiam diri belum tentu ia tidak sabar.

Dari kata kata bijak Gus Dur ini kita dapat belajar bahwa sabar itu tidaklah mudah, namun ia bak mutiara yang indah.

Setiap oang memiliki pilihan, untuk berlaku sabar atau tidak, tentu saja dengan konsekuensinya masing-masing.

3. Polisi yang Jujur

Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng

 
Quotes Gus Dur yang satu ini hingga kini masih populer, terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa yang berhadapan langsung dengan polisi saat aksi.

Apakah kalian sependapat dengan Gus Dur bahwa polisi yang jujur di negeri ini hanya tiga, yaitu;

Patung polisi
Polisi tidur
Hoegeng
Mari kita bedah satu persatu, mulai dari patung polisi, bagaimana ia tidak jujur, sebab hanya sebuah benda mati. Sama halnya dengan polisi tidur tidak jauh berbeda dengan patung polisi tadi.

Sedangkan Hoegeng Imam Santoso adalah seorang jendral polisi pada masa orde lama, beliau terkenal dengan kejujurannya.

4. Jangan Menyesali Nasib

Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.

Menyesali nasib tidak akan membuahkan apa-apa, yang ada akan membuat hidup semakin terpuruk, yang harus dilakukan ialah bersyukur sambil berkarya dan bekerja.

 
Dalam hal ini saya sangat setuju sekali dengan kata kata bijak dari Gus Dur di atas. Dengan terus bekerja dan berkarya akan membuat kitas semakin semangat.

Hal yang tidak jauh kalah penting dalam hidup ialah harus memiliki keinginan menjadi seoranga yang bermanfaat untuk sesama.

5. Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat untuk memenuhi dahaga ilmu pengetahuan.

Salah satu ciri orang yang cerdas ialah senang dengan perpustakaan, membaca buku dan menghabiskan waktunya untuk menggali ilmu pengetahuan.

Bagaimana dengan kalian, apakah senang dengan perpustakaan? atau jangan jangan gak pernah berkunjung.

Perpustakaan adalah tempat berkumpulnya orang orang intelektual, mencari dan memuaskan dahaganya terhadap ilmu.

6. Bukan Tokoh Dongeng

Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan.

 
Hidup ini tidaklah mudah, tidak seperti dogeng yang ada tokoh pahlawan gagah perkasa menyelamatkan semuanya.

Hidup harus diperjuangkan dengan sebaik mungkin, sehingga dunia akan mencatat kita sebagai pemenang.

Menjalani kehidupan membutuhkan persiapan, mental dan ilmu di antaranya. Maka dari itu jangan pernah untuk berhenti belajar.

7. Bangsa Penakut

Bangsa ini menjadi penakut! Karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah.

Saya masih ingat Gus Dur mengungkapkan kata kata ini, pada waktu itu saat beliau menghadiri acara talk show kick andy.

Hingga saat ini selepas kepergian Gus Dur, barangkali bangsa Indonesia masih menjadi bangsa penakut, yang tidak mampu menindak orang-orang salah.

 
Padahal sangat jelas sekali banyak orang-orang yang bersalah berkeliaran dengan bebas di negeri ini.

Bahkan masyarakat kita sudah terbiasa dengan hukup yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

8. Realitas dan Spiritualitas

Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.

Dari kata kata bijak di atas, menunjukan Gus Dur adalah seorang yang seimbang dalam berfikir.

Menyeimbangkan antara spiritualitas dan realitas, maka tidak heran apabila Gus Dur menjadi orang yang sangat luar biasa.

Hal ini dapat menjadi salah satu contoh untuk kita semua, bagaimana seharusnya kita berfikir.

 
Saat menjadi seorang nasionalis dan patriot bukan berarti spiritualitas rendah, justru harus semakin bagus.

Beberpa tokoh yang memiliki spiritulitas mumpuni ialah Jendral Soedirman, Haji Agus Salim dan lain sebagainya.

9. Saling Menghormati

Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.

Pada intinya dalam hidup berbangsa dan bernegara harus saling menghormati, termasuk dalam soal keyakinanan dan peribadatan.

Hal ini sempat menjadi persoalan yang sangat luar biasa, dimana pada bulan puasa banyak orang yang tidak puasa.

Orang yang tidak berpuasa harus dapat menghormati orang yang puasa, demikian juga orang yang berpuasa.

 
Sehingga dengan demikian diharapkan akan muncul kerukuran dalam berbangsa, bernegara dan beragama.

10. Memuliakan Manusia

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

Ini merupakan kata kata bijak Gus Dur yang sangat legendari sekali, secara logika memang demikianlah.

Sebagai manusia yang beradab, kita tidak semesti merendahkan orang lain, sebab mereka memiliki derajat yang sama dalam sisi kemanusiaan.

Dengan menghormati orang lain, kita tidak hanya menghormati sang pencipta, melainkan salah satu bentuk menghormati diri sendiri.

Kumpulan Quotes Gus Dur

quotes bijak gusdur
1. Soal Jabatan

Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.

Quotes dari Gus Dur ini menunjukan bahwa beliau tidak berambisi terhadap kekuasaan, berbeda dengan para pejabat hari ini, hampir semua mempertahankan kekuasaan dengan mati-matian, karena memiliki berbagai kepentingan di dalamnya.

 
Padahal apabila kita pikirkan dengan pikiran yang jernih, jabatan dan kekuasaan itu tidak akan dibawa mati.

Maka seharusnya hidup sewajarnya, bukankah kekuasaan dan jabatan itu hanya titipan semata dari yang kuasa.

2. Lelucon

Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.

Terkadang memang kita jangan terlalu tegang dalam menjalani kehidupan, sebab hakikatnya kehidupan telah ada yang mengaturnya.

Bukankah tugas seorang manusia hanya berusaha dan berikhtiar menjalani kehiidupan di dunia serta mengumpulkan bekal untuk di akhirat.

Seperti apa yang dikatakan Gus Dur, lelucon dan humor diperlukan agar urat saraf tidak terlalu tegang.

3. Demokrasi Menurut Gus Dur

Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membeda-bedakan.

 
Salah satu hal yang hilang dari demokrasi kita adalah kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara di depan hukum.

Kita dapat dengan jelas hari ini melihat bagaimana hukum di negara kita bekerja, bukan hal yang tabu lagi hukum hanya milik para penguasa.

Jika Gus Dur hari ini masih ada, barangkali beliau akan geleng-geleng kepala dengan penguasa negeri ini.

4. Agama Itu Damai

Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya.

Agama, terutama Islam mengajarkan untuk damai. Namun bukan berarti diam saat ditindas, apabila ditindas maka harus dilawan.

5. Baik Dalam Kemanusiaan

Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalo kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.

Ada istilah untuk menjadi seorang yang baik tidak perlu menjadi orang yang beragama, artinya perbuatan baik itu murni lahir dari sisi kemanusiaan.

Apalagi orang-orang beragama, seharusnya lebih baik, sebab mereka mendapatkan pesan-pesan kebaikan dari agamanya.

Semoga kita menjadi orang yang mampu bertindak dan berprilaku dengan jernih, sehingga kebaikan itu nampak.

6. Impor Garam

Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh?

Membaca kata kata bijak Gus Dur ini saya jadi teringat beberapa tahun lalu kita mengimpor garam dari Australia.

Pemerintah pada waktu itu berdalih gara gara panen para petani mengalami kegagalan, entah benar atau tidak, namun yang jelas seharusnya pemerintah hadir untuk para petani.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki lautan luas, apa kalo bukan bodoh disebutnya jika kita masih melakukan impor garam.

7. Agama dan Kemanusiaan

Agama jangan jauh dari kemanusiaan

 
Hadirnya agama bukan untuk menjauhkan dari kemanusiaan, justru untuk menyempurnakan manusia.

Bukankah Nabi Muhammad yang mulia di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

8. Mengetahui Batasan

Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.

Manusia itu memiliki naluri, seharusnya mengetahui batasan masing-masing, sehingga tidak perlu lagi dibatasi oleh orang lain bahkan pemerintah.

Namun sayangnya, banyak yang mengetahui batasan, yang jadi persolan mereka tidak pernah menghiraukan hal tersebut.

9. Keragaman

Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.

Keragaman dan perbedaan adalah hal yang mutlak, maka sangat tepat sekali kata kata bijak dari Gus Dur ini.

 
Sebagai manusia yang perlu kita laukan ialah saling menghormati satu sama lain atas perbedaan tersebut.

10. Keberhasilan Seorang Pemimpin

Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin.

Seorang pemimpin jangan mengaku telah berhasil sebelum mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya.

Terkadang hari ini keberhasilan seorang pemimpin hanya dilihat dari angka-angka saja. Padahal tentu tidaklah demikian.

Kumpulan Kata Kata Mutiara Gus Dur

kata kata mutiara gus dur
1. Tentang Indonesia

Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak.

Persolan koruptor di negeri ini sudah dari dulu, hingga saat ini koruptor semakin menjadi, padahal telah berdiri KPK.

Para bejabat seolah tidak takut dengan tindakan busuk mereka, padahal mereka jelas-jelas telah merusak bangsa dan generasinya.

2. Tidak Memiliki Kepentingan

Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.

 
Hanya orang meninggallah yang tidak memiliki kepentingan, sebab mereka sudah berpisah dengan dunia.

Hal ini berbeda dengan orang-orang yang masih hidup, mereka serba memiliki kepentingan. Terkadang tidak sedikit orang menghalalkan berbagai cara untuk mewujudkan kepentingannya.

3. Dominasi Minoritas

Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder.

Benarkah demikian? Bisa jadi ya, bisa jadi tidak. Mengapa demikian? Sebab beda kepala beda berfikir tentunya.

Kata kata di atas adalah ungkapan dari Gus Dur, yang menurut saya cukup bijak agar tidak menyakiti kaum minoritas.

4. Kemajemukan

Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.

Dari dahulu Indonesia terkenal sebagai bangsa yang majemuk, istilah ini terkenal hingga ke manca negara.

 
Hal ini tidak terlepas dari masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, dan harus hidup dalam satu negara.

5. Pengagum Mahatma Gandhi

Saya seorang pengikut atau pengagum Mahatma Gandhi

Ini sebenarnya bukan kata kata bijak, melainkan ungapan pernyataan Gus Durtentang kekagumannya terhadap Mahatma Gandhi.

Seperti yang kita ketahu Mahatma Gandhi adalah seorang tokoh kemanusiaan dari agama Hindu.

6. Demokrasi

Demokrasi itu bukan hanya tak haram, tapi wajib dalam Islam. Menegakkan demokrasi itu salah satu prinsip Islam, yakni syuro.

Terlepas dari haram atau halalnya demokrasi, namun yang jelas, demokrasi adalah sebuah pilihan untuk mempersatukan masyarakat yang heterogen.

Dalam sebuah buku bahkan saya pernah membaca, bahwa demokrasi adalah sebuah sistem buruk dari yang paling buruk.

7. Sejarah Bangsa

Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi.

 
Indonesi sebagai bangsa tentu memiliki sejarah yang amat panjang, akan tetapi Gus Dur mempertanyakan tentang sejarah yang di tulis, beliau beranggapan bahwa yang ditulis belum tentu terjadi.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan, bahwa sejarah itu ceritanya para penguasa.

8. Berjuang untuk Negara

Mari kita tanya dalam hati kita, apakah kita ini berjuang untuk suatu kepentingan yang besar yaitu kedamaian dan keutuhan NKRI.

Setiap orang dapat menjawab pernyaan ini dengan jujur di dalam hati masing-masing. Apa yang telah diperbuat untuk mewujudkan negeri yang damai, sebab setiap orang di antara kita memiliki peran masing masing untuk itu.

9. Keutuhan Negara

Keutuhan negara hanya akan tercapai kalu ia memberikan perlakuan yang sama dimuka hukum.

Dari kata kata bijak di atas, kita dapat melihat mengenai pemikiran Gus Dur, bahwa untuk mencapai keutuhan sbeuah negara harus memberikan perlakuan hukum yang sama.

Tentu saja hal ini berbeda dengan hari ini, dimana perlakuan hukum sudah tidak sama lagi, dibeda-bedakan berdasarkan starta sosial.

10. Arti Pemberani

Kata kata Pramoedya Ananta ToerMeskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.
11. cinta artinya
cinta itu ketika kamu rasakan seperti laila dan qois al majnun.
12. perjuangan 
TETAPLAH BELAJAR,BERKARYA,Berjuang DAN BERUSAHA SELAMA KAMU MASIH HIDUP WALAUPUN RINTANGAN,COBAAN,HINAAN DAN CEMO'AHAN DATANG BERTUBI-TUBI KARENA KITA ORANG MUKMIN(m. shofyan a)
kata mutiara para ulama

Bismillahirrahmanirrahim.

1. Sedapat-dapatnya berpuasalah setiap hari Senin dan Kamis.
2. Shalatlah lima waktu tepat pada waktunya dan berusahalah Shalat Tahajjud.
3. Kurangilah waktu tidur Anda dan perbanyaklah membaca Al-Qur’an.
4. Perhatikan dan tepatilah sungguh-sungguh setiap janji Anda.
5. Berinfaklah kepada faqir miskin.
6. Hindarilah tempat-tempat maksiat.
7. Hindarilah tempat-tempat pesta-pora dan janganlah Anda mengadakannya.
8. Berpakainlah secara sederhana
9. Jangan banyak bicara dan seringlah berdo’a, khususnya do’a hari Selasa.
10. Berolahragalah (senam, marathon, mendaki gunung, dan lain-lain).
11. Banyak-banyaklah menelaah berbagai buku (agama, sosial, politik, sains, falsafah, sejarah, sastra, dan lain-lain).
12. Pelajarilah ilmu-ilmu teknik yang dibutuhkan negara Islam.
13. Pelajarilah Ilmu Tajwid dan Bahasa Arab, serta perdalamlah.
14. Lupakan pekerjaan-pekerjaan baik Anda, dan ingatlah dosa-dosa Anda yang lalu.
15. Pandanglah faqir miskin dari segi material dan ulama dari segi spiritual.
16. Ikutilah perkembangan ummat Islam.



بسم ‏اللَّه ‏الرّحمن ‏الرّحيم‏

يا مقلّب القلوب و الأبصار
Wahai Yang membolak-balikkan hati dan penglihatan!

يا مدبّر اللّيل و النّهار
Wahai Yang mengatur malam dan siang!

يا محوّل الحول و الأحوال
Wahai Yang membuat tahun dan keadaan datang silih berganti!

حوّل حالنا الى احسن الحال
Ubahlah kondisi kami kepada kondisi yang terbaik!


         

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhaabakallahumma wabihamdika ashadu anlaa ilaaha ilaaha illa anta astagfiruka wa atuubu ilaik

Artinya: 
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

Jumat, 09 April 2021

ADILNYA ALLAH SWT KEPADA ORANG MEMBULLY SAHABATNYA DI PESANTREN(STOP BULLY DAN FITNAH)

Hukum Bullying, Dzalim dan fitnah

Atas sekeluarga ... saya mengucapkan .... Selamat hari raya Idul fitri 1442 Hijriah /2021 Masehi. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum "Semoga Allah menerima amalan saya dan kamu, amalan puasa saya dan kamu“. Minal 'Aidin wal Faizin "Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang"...

Memang benar, korban tidak membalasnya ketika di dunia, tapi  Allah tidak akan pernah melupakan tindakan kedzaliman antar-sesama hamba-Nya. Allah berfirman,

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

“Janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak karena melihat siksa. (QS. Ibrahim: 42).

Kedzaliman sering kita lupakan, padahal Allah selalu menghitungnya. Jika tidak selesai di dunia, berlanjut sampai akhirat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercerita tentang orang yang bangkrut,

Beliau bersabda,

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. قَالَ: إِنَّ الْمَفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاة وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَي مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طَرِحَ فِي النَّارِ

“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?”

Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di tengah-tengah kita adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,

“Orang yang bangkrut dari umatku adalah yang datang pada hari kiamat nanti dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, (namun) ia telah menghina si A, menuduh berzina si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D, dan memukul si E. Maka si A diberi pahala kebaikannya dan si B, si C… diberi pahala kebaikannya. Apabila amal kebaikannya habis sebelum terbayar (semua) kedzalimannya, dosa-dosa mereka yang dizalimi itu diambil lalu dilemparkan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim 2581)

Tidak Ada Hijab untuk Doanya

Orang yang didzalimi doanya sangat mustajab.

Hingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

Takutlah kalian terhadap doanya orang yang didzalimi. Karena tidak ada tabir antar dia dengan Allah. (HR. Bukhari 2448).

Dalam riwayat lain, beliau mengatakan,

دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ مُسْتَجَابَةٌ

Doanya orang yang didzalimi itu mustajab.. (HR. Bukhari 3059)

Karena itulah, dulu para ulama ketakutan ketika mendzalimi orang lain. Jangan-jangan orang yang mendzalimi ini mendoakan keburukan untuknya.

Yazid bin Hakim mengatakan,

ما هبت شيئاً قط هيبتي رجلاً ظلمته، وأنا أعلم أنه لا ناصر له إلا الله؛ فيقول لي: حسبك الله! الله بيني وبينك !

Belum pernah saya merasa segan melebihi segan terhadap wibawa orang yang saya dzalimi. Sementara saya tahu, tidak ada yang akan menolongnya kecuali Allah. Lalu dia mengatakan kepadaku, ‘Saya pasrahkan perbuatanmu kepada Allah! Diantara kita ada Allah!’ (Sirajul Muluk, at-Thurthusyi, hlm. 151).

.............................................................

Dakwah islamiyah : .......

https://youtu.be/N8YH3ogKPmQ

.............................................................

Hadits Tentang Amalan Yang Tidak Terputus Hingga Setelah Meninggal
Hadits Tentang Amalan Yang Tidak Terputus Hingga Setelah Meninggal
Artinya:

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)


Penjelasan:

Dunia adalah tempat menabur benih dan akhirat adalah tempat mengetam. Penyesalan yang mendalam tiada berguna bagi orang yang meninggal dunia tanpa dibekali amal sholeh selama hidupnya di dunia. Setelah seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara:

  1. Shadaqah jariyah, yaitu sesuatu yang terus-menerus manfaatnya, seperti wakaf tanah, buku-buku, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain-lain.
  2. llmu yang bermanfaat, seperti mengajarkan sesuatu kepada orang lain atau murid, mengarang buku, dan lain sebagainya.
  3. Anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya, agama, nusa dan bangasa.

Kesimpulan:

  1. Pahala akan sampai kepada orang yang sudah meninggal melalui’tiga cara; sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa dari anak yang shaleh
  2. Anjuran untuk melakukan kebaikan yang pahalanya dapat terus mengalir meskipun telah meninggal dunia
  3. Keutamaan ilmu, menyebarkan dan mengajarkannya

------------

Donasi Jariyah Pembangunan Pondok Pesantren

Pembutuhkan Data Sebesar Rp 17.313.313.313

Informasi Penggalangan Dana

Kami menjalankan yang sesuai 
dengan firman Allah di dalam Surat Ali Imran ayat 31:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ 

.وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"HIBAHKAN DAN Donasikan rizqi anda untuk dakwah ISLAM"



BANK BSI Syariah kode bank 451 Rekening 6201033640 --- Kami ucapkan Terima Kasih ---


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mengajak saudara sekalian untuk berinfaq jariyah untuk pembangunan Pondok Pesantren AL MAHDIWIYYAH AL MUKHTAR di Desa SENGON WETAN, Kec. TANJUNG, Kab Brebes, Jawa Tengah. terkumpulnya donasi diharapkan akan mempercepat pembangunan dan dapat melengkapi kebutuhan sarana & prasarana yang dibutuhkan.

Dimulai pembangunan tahun 2025- sampai selesai. makannya kami butuh batuannya sebanyak mungkin yang bisa anda salurkan kepada kami.....

3 Keutamaan ber-Shodaqoh Jariyah Untuk Pendidikan

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)


Sungguh di antara nikmat agung Allâh yang diberikan kepada para hamba-Nya yang beriman adalah Allâh Azza wa Jalla menyediakan pintu-pintu kebaikan yang sangat banyak bagi mereka. Pintu-pintu kebaikan yang bisa dikerjakan oleh seorang hamba yang mendapatkan taufiq semasa hidupnya di dunia, namun pahalanya akan terus mengalir sepeninggal si pelaku. (Aliran pahala ini sangat dibutuhkan oleh orang yang sudah meninggal.) Karena orang yang sudah meninggal itu tergadai, mereka tidak bisa lagi beramal dan mereka akan diminta pertanggungan jawab lalu diberi balasan dari perbuatan-perbuatan yang pernah mereka lakukan dalam hidup mereka. (Berbahagialah !) orang yang mendapatkan taufiq (dalam hidupnya, karena) di dalam kuburnya kebaikan-kabaikan, pahala dan keutamaan akan terus mengalir baginya. Dia sudah tidak lagi beramal akan tetapi pahalanya tidak terputus, derajatnya bertambah, dan kebaikannya semakin berkembang, serta pahalanya berlipat ganda padahal dia sudah terbaring kaku dalam kuburnya.Termasuk diantara keutamaan berdonasi jariyah untuk pendidikan yaitu anda akan mendapatkan 3 keutamaan sekaligus yakni :

1. Pahala Berdonasi Jariyah
2. Ikut membantu mencetak anak-anak sholeh & solehah.
3. Mewariskan ilmu yang bermanfaat dengan jalan mendukung sarana pembelajaran.


Do'a Para Malaikat untuk orang yang berinfak

Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‘Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir."

Disaat banyaknya manusia berlomba dalam membangun rumah mewah kami disini mencoba untuk membangun dan Menyelesaikan Gedung yang cukup untuk menampung para calon santri.


Maka, sempatkanlah barang lima menit untuk membaca broadcast dari kami.
Dan kami berharap semoga Allah bukakan hati kepada Para Pembaca untuk menyisihkan sedikit hartanya.

Atau paling tidak, nitip broadcast ini disebarkan di group group lainnya.


Dan pada kali ini, kami membuka peluang amal jariyyah yang pahalanya akan terus mengalir.

Yakni : Pembiayaan untuk Tenaga Kerja Bangunan Masjid dan Kelas/ Asrama Pondok

Kurang lebih biaya yang kami butuhkan adalah untuk biaya Tenaga Kerja dan Keperluan lainnya yang semuanya dalam rangka merampungkan Pembangunan Gedung Pondok

--------------

Inilah 7 Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir

Salah satu nikmat Allah yang besar atas hamba-hamba-Nya yang beriman adalah bahwa Dia telah mempersiapkan bagi mereka banyak pintu kebaikan yang dapat dilakukan oleh hamba dalam hidup ini dan pahalanya akan terus mengalir kepadanya setelah kematian menjemputnya. Tatkala di dalam kubur, penghuninya sudah tidak bisa berbuat apa-apa, sudah terputus kesempatan beramal, tinggal menghitung apa yang sudah dilakukan semasa hidupnya dulu. Namun, ternyata ada orang yang terus mendapat kebaikan yang mengalir di dalam kuburnya. Pahala dan keutamaan senantiasa terus datang silih berganti. Dia telah meninggalkan dunia yang merupakan negeri untuk beramal, akan tetapi tidak terputus pahala amalnya. Sehingga, senantiasa bertambah derajatnya dan pahalanya pun terus berlipat, meskipun dia sudah berada di alam kubur. Tidak ada keutamaan dan kebaikan yang lebih baik dari semua ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam menyebutkan tujuh perkara yang akan tetap mengalir pahalanya, meskipun seorang hamba sudah berada di dalam kubur setelah kematian menjemputnya. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

سبعٌ يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته : من علَّم عِلْماً ، أو أجرى نهراً ، أو حَفَر بئراً ، أو غرس نخلاً أو بنى مسجداً ، أو ورَّث مصحفاً ، أو ترك ولداً يستغفر له بعد موته

Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7) meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal. “ (HR. Al-Bazzar. Dinilai hasan oleh Al-Albani)

Renungkanlah wahai saudaraku muslim mengenai amal-amal yang mulia ini. Pastikan bahwa Anda memiliki andil bagian dalam mengamalkannya selama hidup di dunia. Bersegeralah dan bersemangat dalam mengamalkannya sebelum datangnya ajal. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai tujuh amalan tersebut:

Mengajarkan Ilmu

Yang dimaksud ilmu di sini adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang menjelaskan kepada manusia tentang agamanya, mengenal Rabbnya, dan sekaligus sesembahannya, ilmu yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, ilmu yang bisa membedakan antara jalan petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatilan, serta perkara halal dan haram.

Dengan demikian, jelaslah  keagungan dan keutamaan para ulama yang terus memberi nasihat dan berdakwah dengan ikhlas, yang hakikatnya mereka adalah pelita bagi para hamba, mercusuar yang menerangi suatu negeri, kekuatan yang menopang umat, dan sumber dari segala hikmah. Hidup mereka sangatlah berharga, dan kematian mereka adalah musibah. Mereka mengajari orang-orang bodoh, mengingatkan orang-orang yang lalai, dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang sesat.

Jika salah seorang di antara mereka meninggal, maka ilmunya tetap diwariskan kepada umat manusia, dan tulisan serta perkataannya tetap beredar di antara manusia yang hidup sepeninggal mereka. Dari amalnya tersebut, mereka mendapat manfaat dan menuai pahala. Mereka terbaring di dalam kuburnya, namun pahala diturunkan kepadanya, dan pahala itu akan terus mengalir untuknya.

Dahulu mereka sering berkata, “Ulama meninggal, tapi bukunya tetap ada.” Saat ini, bahkan suara dan gambar para ulama pun tetap terekam dalam kaset/video yang berisi pelajaran ilmiah, ceramah-ceramah yang bermanfaat, dan pidato-pidato yang penuh makna.

Barangsiapa yang berkontribusi dalam pencetakan buku-buku yang bermanfaat, penerbitan buku-buku yang penuh faidah, penyebaran kaset-kaset ilmiah dan dakwah, maka dia akan berpeluang besar juga untuk mendapatkan pahala tersebut, insyaallah.


Mengalirkan Air Sungai

Yang dimaksud adalah mengalirkan air dari mata air atau sungai agar airnya sampai ke tempat-tempat penduduk dan persawahan, sehingga bisa untuk menyiram tanaman, dan memberi minum hewan.

Betapa banyak amal agung dan tindakan kebaikan yang bisa dilakukan kepada banyak manusia sehingga akan meringankan pekerjaan mereka dengan cara memfasilitasi kebutuhan air yang merupakan kebutuhan paling dasar untuk kehidupan. Termasuk dalam hal ini adalah menyalurkan air melalui pipa ke tempat-tempat warga, serta menempatkan dispenser di jalan dan tempat umum agar bisa diminum oleh orang yang membutuhkan.

Membuat Sumur

Hal ini mirip dengan perbuatan di atas. Dan perkara ini dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِى كَانَ بَلَغَ مِنِّى. فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَقِىَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ لأَجْرًا فَقَالَ  فِى كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ

Ketika seorang laki-laki sedang iberjalan, dia merasakan kehausan yang sangat. Lalu, dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka, dia mengisi sepatunya (dengan air) dan memegangnya dengan mulutnya. Kemudian, dia naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab, “Setiap memberi minum pada hewan akan mendapatkan pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika demikian besarnya pahala terhadap anjing, lalu bagaimana dengan seseorang yang menggali sumur yang keberadaannya menyebabkan orang-orang yang membutuhkan akan banyak mengambil manfaat darinya?

Menanam Pohon Kurma

Sebagaimana diketahui bahwa pohon kurma adalah  pohon yang paling baik, paling utama, dan paling bermanfaat bagi manusia. Barangsiapa yang menanam pohon kurma dan menyebarkan buahnya kepada kaum muslimin, maka pahalanya akan tetap mengalir selama buahnya dimanfaatkan untuk dimakan. Dan setiap kali ada manusia dan hewan yang mendapat manfaat dari pohon tersebut, dia pun akan ikut mendapat manfaat berupa pahala yang terus mengalir. Hal ini berlaku untuk seluruh jenis tanaman yang apabila ditanam, maka akan memberikan banyak manfaat bagi manusia. Disebutkan pohon kurma secara khusus di sini karena adanya keutamaan dan keistimewaan tersendiri pada pohon kurma.

Membangun Masjid

Orang yang Allah Ta’ala izinkan namanya untuk ditinggikan dan disebutkan secara khusus adalah orang yang membangun masjid. Apabila masjid sudah dibangun, dan salat didirikan di dalamnya, Al-Qur’an dibacakan di dalamnya, dibacakan dzikrullah di dalamnya, ilmu tersebar di dalamnya, kaum muslimin berkumpul di dalamnya untuk kepentingan besar lainnya, maka bagi orang yang membangunnya akan mendapat seluruh pahala tersebut.

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ

Barang siapa membangun masjid dalam rangka mencari keridaan Allah, maka Allah akan membangun untuk dia yang semisal itu di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Membagikan Mushaf Al-Qur’an

Yaitu dengan mencetak Al-Qur’an atau membelinya dan menghadiahkannya di masjid-masjid dan tempat-tempat majelis ilmu agar umat Islam dapat mengambil manfaat darinya. Bagi orang yang mewakafkan, maka akan diberi pahala yang banyak setiap kali ada yang membaca, mentadaburi (merenungkan), dan mengamalkan isi Al Qur’an tersebut.

Mendidik Anak yang Akan Memintakan Ampun Baginya setelah Ia Meninggal

Mendidik anak, mendisiplinkan mereka dengan baik, dan semangat membesarkan mereka dalam ketakwaan dan kebenaran, sehingga mereka menjadi anak-anak yang baik dan anak-anak yang salih. Kelak mereka pun akan berdoa untuk orang tua mereka dan memintakan rahmat dan ampunan.

Inilah di antara hal-hal yang akan tetap bermanfaat bagi orang yang telah mati di kuburnya, bahkan pahala pun akan terus mengalir untuknya.

Referensi: ( سبع يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته ) karya Syekh ‘Abdurrozzaq al Badr, yang dapat di : 

سبع يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته ...

إنَّ من عظيم نعمة الله على عباده المؤمنين أن هيَّأ لهم أبواباً من البر والخير والإحسان عديدة يقوم بها العبد الموفَّق في هذه الحياة ويجري ثوابها عليه بعد الممات ، فأهل القبور في قبورهم مرتهنون ، وعن الأعمال منقطعون ، وعلى ما قدَّموا في حياتهم محاسبون ومجزيون ، بينما هذا الموفَّق في قبره الحسنات عليه متوالية ، والأجور والأفضال عليه متتالية ، ينتقل من دار العمل ولا ينقطع عنه الثواب ، تزداد درجاته وتتنامى حسناته وتتضاعف أجوره وهو في قبره ؛ فما أكرمها من حال ، وما أجمله وأطيبه من مآل .

وقد ذكر النبي صلى الله عليه وسلم أموراً سبعةً يجري ثوابها على الإنسان في قبره بعدما يموت ؛ فعن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ((سبعٌ يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته : من علَّم عِلْماً ، أو أجرى نهراً ، أو حَفَر بئراً ، أو غرس نخلاً أو بنى مسجداً ، أو ورَّث مصحفاً ، أو ترك ولداً يستغفر له بعد موته )) [1] .

وتأمل أخي المسلم مليًّا هذه الأعمال واحرص على أن يكون لها منها حظٌّ ونصيب مادمت في دار الإمهال ، وبادر إليها أشد المبادرة قبل أن تنقضي الأعمار وتتصرَّم الآجال ، وإليك بعض البيان والإيضاح لهذه الأعمال :

أولاً : تعليم العلم ، والمراد بالعلم هنا : العلم النافع الذي يبصِّر الناس بدينهم ويعرِّفهم بربهم ومعبودهم ويهديهم إلى صراطه المستقيم ، العلم الذي به يُعرف الهدى من الضلال والحق من الباطل والحلال من الحرام ، وهنا يتبين عظم فضل العلماء الناصحين والدعاة المخلصين ؛ الذين هم في الحقيقة سراج العباد ومنار البلاد وقِوام الأمة وينابيع الحكمة ، حياتهم غنيمة وموتهم مصيبة ؛ فهم يعلِّمون الجاهل ويذكِّرون الغافل ويرشدون الضال ، لا يتوقع لهم بائقة ولا يخاف منهم غائلة ، وعندما يموت الواحد منهم تبقى علومه بين الناس موروثة ومؤلفاته وأقواله بينهم متداولة ، منها يفيدون وعنها يأخذون وهو في قبره تتوالى عليه الأجور ويتتابع عليه الثواب ، وقديماً كانوا يقولون "يموت العالم ويبقى كتابه " بينما الآن صوت العالم يبقى مسجَّلاً في الأشرطة المشتملة على دروسه العلمية ومحاضراته النافعة وخطبه القيِّمة ؛ فينتفع بها أجيال لم يعاصروه ولم يُكتب لهم لقيُّه ، ومن يساهم في طباعة الكتب النافعة ونشر المؤلفات المفيدة وتوزيع الأشرطة العلمية والدعوية فله حظٌّ وافر من ذلك الأجر إن شاء الله.

 ثانياً : إجراء النهر ؛ والمراد : شق جداول الماء من العيون والأنهار لكي تصل المياه إلى أماكن الناس ومزارعهم ؛ فيرتوي الناس ، وتُسقى الزروع ، وتشرب الماشية ، وكم في مثل هذا العمل الجليل والتصرف النبيل من الإحسان للناس والتنفيس عنهم بتيسير حصول الماء الذي به تكون الحياة بل هو أهم مقوِّماتها ، ويلتحق بهذا مدُّ الماء عبر الأنابيب إلى أماكن الناس ، وكذلك وضع برادات الماء في طرقهم ومواطن حاجاتهم .

ثالثاً : حفر الآبار ؛ وهو نظير ما سبق ، وقد جاء في السنة عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ الْعَطَشِ ، فَقَالَ الرَّجُلُ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنْ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي ، فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَا خُفَّهُ مَاءً فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّه وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ لَأَجْرًا ؟ فَقَالَ فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ )) [2] . فكيف إذاً بمن حفر البئر وتسبَّب في وجودها حتى ارتوى منها خلقٌ وانتفع بها كثيرون .

رابعاً : غرسُ النخل ؛ ومن المعلوم أن النخل سيد الأشجار وأفضلها وأنفعها وأكثرها عائدةً على الناس ، فمن غرس نخلاً وسبَّل ثمره للمسلمين فإن أجره يستمر كلَّما طعِم من ثمره طاعم ، وكلما انتفع بنخله منتفع من إنسان أو حيوان ، وهكذا الشأن في غرس كل ما ينفع الناس من الأشجار ، وإنما خُصَّ النخل هنا بالذكر لفضله وتميزه .

خامساً : بناء المساجد التي هي أحب البقاع إلى الله والتي أذِن الله جل وعلا أن تُرفع ويُذكَر فيها اسمه ، وإذا بُني المسجد أقيمت فيه الصلاة وتُلي فيه القرآن وذُكر فيه الله ونشر فيه العلم واجتمع فيه المسلمون إلى غير ذلك من المصالح العظيمة ، ولِبانيه أجرٌ في ذلك كله ؛ عن عثمان ابن عفان رضي الله عنه قال سمعتُ النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ((مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ )) [3].

سادساً : توريث المصحف ؛ وذلك يكون بطباعة المصاحف أو شرائها ووقفها في المساجد ودور العلم حتى يستفيد منها المسلمون ، ولواقفها أجرٌ عظيم كلما تلا في ذلك المصحف تالٍ ، وكلما تدبر فيه متدبر ، وكلما عمل بما فيه عامل .

سابعاً : تربية الأبناء وحسن تأديبهم والحرص على تنشئتهم على التقوى والصلاح حتى يكونوا أبناءً بررة وأولاداً صالحين ؛ فيدعون لأبويهم بالخير ويسألون الله لهم الرحمة والمغفرة ؛ فإنَّ هذا مما ينتفع به الميت في قبره.

وقد ورد في الباب في معنى الحديث المتقدم ما جاء عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ ، وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ ، وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ ، أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ ، أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ ، أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ ، أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ )) [4] .

وعن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : ((أَرْبَعَةٌ تَجْرِي عَلَيْهِمْ أُجُورُهُمْ بَعْدَ الْمَوْتِ : مَنْ مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ، وَمَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أُجْرِيَ لَهُ أَجْرُهُ مَا عُمِلَ بِهِ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَجْرُهَا يَجْرِي لَهُ مَا جَرَتْ، وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا صَالِحًا فَهُوَ يَدْعُو لَهُ )) [5] .

وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ((إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ )) [6] .

وقد فسَّر جماعة من أهل العلم الصدقة الجارية بأنها الأوقاف ؛ وهي أن يحبَّس الأصل وتسبَّل منفعته . وجُلُّ الخصال المتقدِّمة داخلة في الصدقة الجارية .

وقوله في الحديث (( أو بيتاً لابن السبيل بناه )) فيه فضل بناء الدور ووقفها لينتفع بها المسلمون سواءً ابن السبيل أو طلاب العلم أو الأيتام أو الأرامل أو الفقراء والمساكين ، وكم في هذا من الخير والإحسان .

وقد تحصَّل بما تقدم جملة من الأعمال المباركة إذا قام بها العبد في حياته جرى له ثوابها بعد الممات ، وقد نظمها السيوطي رحمه الله في أبيات فقال :

إذا مَاتَ ابنُ آدم لَيْسَ يجرِي
        عَليه مِن فِعَــــالٍ غيرُ عَشْرِ
علوم بثَّها ، ودعــاءُ نَجْلٍ
        وغَرْسُ النَّخلِ ، والصدقاتُ تجري
وَوِراثةُ مُصحفٍ ، ورِباطُ ثَغْرٍ
        وحَفْرُ البئرِ ، أو إجراءُ نَهـــرِ
وبيتٌ للغريبِ بَنــاهُ يأوي
        إليه ، أو بِناءُ مَــــحلِّ ذِكْرِ

وقوله (( ورباط ثغر )) شاهده حديث أبي أمامة المتقدم ، وحديث سلمان الفارسي رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى اله عليه وسلم يقول : ((رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتَّانَ )) [7] أي ينمو له عمله إلى يوم القيامة ويأمن من فتنة القبر .

ونسأل الله جل وعلا أن يوفقنا لكل خير ، وأن يعيننا على القيام بأبواب الإحسان ، وأن يهدينا سواء السبيل .

********


----------------------

[1] رواه البزار (كشف الأستار ) (149) وحسنه الألباني رحمه الله في (صحيح الجامع) (3602) .
[2] رواه البخاري (2466) ، ومسلم (2244).
[3] رواه البخاري (450) ، ومسلم (533) .
[4] رواه ابن ماجه (242) وحسنه الألباني رحمه الله في (صحيح سنن ابن ماجه) (198) .
[5] رواه أحمد (5/ 260 - 261) والطبراني (7831) وحسنه الألباني رحمه الله في (صحيح الجامع) (877) .
[6] رواه مسلم (1631) .
[7] رواه مسلم (1913) .

-------------

Banyak orang salah mengartikan makna hadits berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah meng haramkan atau mensesatkan amalan-amalan orang hidup yang ditujukan pahalanya untuk orang yang mati.


Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:

عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: 

صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود) 


“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.

Golongan pengingkar berkata: Kata-kata ingata’a amaluhu (putus amalnya) pada hadits tersebut menunjukkan bahwa amalan-amalan apapun kecuali yang tiga itu tidak akan sampai pahalanya kepada mayyit !

Pikiran seperti itu adalah tidak tepat, karena sebenarnya yang dimaksud hadits tersebut sangat jelas bahwa tiap mayit telah selesai dan putus amal- nya, karena ia tidak diwajibkan lagi untuk beramal. Tetapi ini bukan berarti putus pengambilan manfaat dari amalan orang yang masih hidup untuk si mayit itu. Juga tidak ada keterangan dalam hadits tersebut bahwa si mayyit tidak dapat menerima syafa’at, hadiah bantuan do’a dan sebagainya dari orang lain selain dari anaknya yang sholeh. Tidak juga berarti bahwa si mayit tidak bisa berdo’a untuk orang yang masih hidup. Malah ada hadits Rasul- Allah saw. bahwa para Nabi dan Rasul masih bersembah sujud kepada Allah swt. didalam kuburnya.

Dalam syarah Thahawiyah halaman 456 disebutkan: bahwa dalam hadits tersebut tidak dikatakan ingata’a intifa’uhu (terputus keadaannya untuk memperoleh manfaat) hanya disebutkan ingata’a amaluhu (terputus amal- nya). Adapun amalan orang lain maka itu adalah milik orang yang mengamal kannya, jika dia menghadiahkannya kepada si mayit, maka akan sampailah pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. Jadi yang sampai itu adalah pahala orang yang mengamalkan bukan pahala amal si mayit itu.

Banyak hadits Nabi saw. yang berarti bahwa amalan-amalan orang yang hidup bermanfaat bagi si mayit diantaranya ialah do’a kaum muslimin untuk si mayit pada sholat jenazah dan sebagainya (baca keterangan sebelumnya) yang mana do’a ini akan diterima oleh Allah swt., pelunasan hutang setelah wafat, pahala haji, pahala puasa dan sebagainya (baca haditsnya dihalaman selanjutnya) serta do’a kaum muslimin untuk sesama muslimin baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat sebagaimana yang tercantum pada ayat Ilahi Al-Hasyr.10 .

Begitu juga pendapat sebagian golongan yang mengikat hanya do’a dari anak sholeh saja yang bisa diterima oleh Allah swt. adalah pikiran yang tidak tepat baik secara naqli (nash) maupun aqli (akal) karena hal tersebut akan bertentangan juga dengan ayat ilahi dan hadits-hadits Nabi saw. mengenai amalan-amalan serta do’a seseorang yang bermanfaat bagi si mayit maupun bagi yang masih hidup.

Mengapa dalam hadits ini dicontohkan do’a anak yang sholeh karena dialah yang bakal selalu ingat pada orang tuanya dimana orang-orang lain telah melupakan ayahnya. Sedangkan anak yang tidak pernah atau tidak mau mendo’akan orang tuanya yang telah wafat itu berarti tidak termasuk sebagai anak yang sholeh.

Dari anak sholeh ini si mayit sudah pasti serta selalu (kontinu) menerima syafa’at darinya. Begitulah yang dimaksud makna dari hadits ini, dengan demikian hadits ini tidak akan berlawanan/berbenturan maknanya dengan hadits-hadits lain yang menerangkan akan sampainya pahala amalan orang yang masih hidup (penebusan hutang, puasa, haji, sholat dan lain-lain) yang ditujukan kepada simayit. Begitu juga mengenai amal jariahnya dan ilmu yang bermanfaat selama dua hal ini masih diamalkan oleh manusia yang masih hidup, maka si mayit selalu (kontinu) menerima juga syafa’at darinya.

Kalau kita tetap memakai penafsiran golongan pengingkar yang hanya mem- batasi do'a dari anak sholeh yang bisa sampai kepada mayyit, bagaimana halnya dengan orang yang tidak mempunyai anak? Apakah orang yang tidak punya anak ini tidak bisa mendapat syafa'at/manfaat do'a dari amalan orang yang masih hidup? Bagaimana do’a kaum muslimin pada waktu sholat jenazah, apakah tidak akan sampai kepada si mayyit? Sekali lagi penafsiran dan pembatasan hanya do'a anak sholeh yang bermanfa’at bagi si mayyit adalah tafsiran yang salah, karena bertentangan dengan hadits-hadits shohih mengenai amalan-amalan orang hidup yang bermanfaat buat si mayyit.

Dalam Al-Majmu’ jilid 15/522 Imam Nawawi telah menghikayatkan ijma’ ulama bahwa ‘sedekah itu dapat terjadi untuk mayyit dan sampai pahalanya dan beliau tidak mengaitkan bahwa sedekah itu harus dari seorang anak ’. 

Hal yang serupa ini juga diungkapkan oleh Syaikh Bakri Syatha Dimyati dalam kitab I’anatut Thalibin jilid 3/218: ‘ Dan sedekah untuk mayyit dapat memberi manfaat kepadanya baik sedekah itu dari ahli warisnya ataupun dari yang selainnya’

Juga hadits-hadits Nabi saw. mengenai hadiah pahala Qurban diantaranya yang diriyayatkan oleh Muslim dari Anas bin Malik ra:

عَنْ أنَسِ (ر) عَنْ عَلِىّ (كَرَّمَهُ اللهُ وَجْهَه) اَنَّهُ كَانَ يُضَحِّى بِكَبْشَيْنِ اَحَدُهُمَا عَنِ النَّبِى.صَ.

وَالآخَرُ عَنْ نََفْسِهِ فَقِيْلَ لَهُ فَقَالَ اَمَرَنِي ِبهِ يَعْنِى النَّبِى اَدَعُهُ اَبَدًا. 


“Dari Anas bahwasanya Ali kw. berkorban dengan dua ekor kambing kibas. Yang satu (pahalanya) untuk Nabi Muhammad saw.dan yang kedua (pahalanya) untuk beliau sendiri. Maka ditanyakanlah hal itu kepadanya (Ali kw.) dan beliau menjawab : ‘Nabi saw.memerintahkan saya untuk melakukan hal demikian maka saya selalu memperbuat dan tidak meninggalkannya‘ ”. (HR Turmudzi).

Aisyah ra mengatakan bahwasanya Rasulallah saw. menyuruh didatangkan seekor kibas untuk dikorbankan. Setelah didatangkan beliau saw. berdo’a :


بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ 


“Dengan nama Allah ! Ya, Allah terimalah (pahala korban ini) dari Muhamad, keluarga Muhamad dan dari ummat Muhammad ! Kemudian Nabi menyembelihnya”. (HR. Muslim)

Begitu juga hadits yang senada diatas dari Jabir ra yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi yang menerangkan bahwa ia pernah shalat 'Iedul Adha bersama Rasulallah saw., setelah selesai shalat beliau di- berikan seekor domba lalu beliau menyembelihnya seraya mengucapkan: 

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, kurban ini untukku dan untuk umatku yang belum melakukan qurban”.

Tiga hadits diatas ini menunjukkan hadiah pahala korban dari Sayyidina Ali kw untuk dirinya dan untuk Nabi saw., begitu juga pahala korban dari Nabi saw. untuk diri beliau saw., para keluarganya dan bahkan untuk segenap ummatnya. Hadits-hadits ini malah membolehkan hadiah pahala amalan yang ditujukan kepada orang yang masih hidup yang belum sempat ber- qurban, padahal orang yang hidup itu masih bisa beramal sendiri didunia ini. 

Imam Nawawi dalam syarah Muslim jilid 8/187 mengomentari hadits diatas ini dengan katanya: ‘Diperoleh dalil dari hadits ini bahwa seseorang boleh berkorban untuk dirinya dan untuk segenap keluarganya serta menyatukan mereka bersama dirinya dalam hal pahala. Inilah madzhab kita dan madzhab jumhur’.

Juga pengarang kitab Bariqatul Muhammadiyah mengkomentari hadits diatas tersebut dengan katanya; “Do’a Nabi saw. itu menunjukkan bahwa Nabi menghadiahkan pahala korbannya kepada ummatnya dan ini merupa- kan pengajaran dari beliau bahwa seseorang itu bisa memperoleh manfaat dari amalan orang lain. Dan mengikuti petunjuk beliau saw. tersebut berarti berpegang dengan tali yang teguh”.

Juga sepakat kaum muslimin bahwa membayarkan hutang dapat menggugur kan tanggungan mayyit walaupun pembayaran tersebut dilakukan oleh orang yang lain yang bukan dari keluarga mayyit. Hal yang demikian ini ditunjukkan oleh Abi Qatadah dimana beliau menanggung hutang seorang mayyit sebesar dua dinar. Tatkala beliau telah membayarkan yang dua dinar itu Nabi saw. bersabda: ‘Sekarang bisalah dingin kulitnya’. (HR. Imam Ahmad).

Begitupun juga tidak ada dalil jelas yang mengatakan pembacaan Al-Qur’an tidak akan sampai pada si mayit. Jadi dengan banyaknya hadits dari Nabi saw. mengenai sampainya pahala amalan atau manfaat do’a untuk si mayit bisa dipakai sebagai dalil sampainya juga pahala pembacaan Al-Qur’an pada si mayit. Sayang sekali kalau hal ini kita remehkan dan tinggalkan, karena Rahmat dan Karunia Ilahi tidak ada batasnya.

Dengan demikian biaya sangat kami perlukan untuk berlangsungnya pembangunan.
untuk itu kami mengajak kepada Segenap Kaum Muslimin untuk menyisihkan sedikit hartanya dalam Proses Pembangunan Ponpes yang akan di gunakan untuk sarana Menuntut Ilmu Calon Para Santri2 yang kelak akan menjadi Da'i-da'i Rabbani. Aamiin.........